Drama Personal Paste yang akan mulai tayang sekitar bulan Maret ini merilis foto terbaru Lee Min Ho oppa & Son Ye Jin eonni untuk promosinya.. Kayaknya bakalan menarik drama ini..^^ Check this out..







oW.. Ow.. oW....^-^
Source: Newsen
Credit: Korea Precious

date Saturday, February 27, 2010

Judul: 동이 / Dong Yi 
Also known as: Dawn
Genre: Historical 
Episodes: 50
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 2010-08-03
Air time: Monday & Tuesday 21:55

Sinopsis:
Ceritanya berkisar tentang kisah sejarah kehidupan Dong Yi, Seorang pelayan air di istana yang nantinya akan di persunting oleh sang Raja Suk Jong (Ji Jin hee) untuk menjadi selirnya yang kelak bakal melahirkan putra kedua Raja Suk Jong dan nantinya di kemudian hari akan menjadi Raja di era Joseon.

Cast :
Han Hyo Joo as Dong Yi (Later Lady Choi Sook Bin)
Kim Yoo Jung as Dong Yi (child)
Ji Jin Hee as King Sukjong
Bae Soo Bin as Cha Chun Soo
Lee So Yeon as Jang Hee Bin
Park Ha Sun as Queen Inhyeon
Jung Jin Young as Seo Yong Gi
Kim Hye Sun as Court Lady Jang
Choi Ran as (Hee Bin's mother)
Lee Jung Gil as Oh Tae Suk
Lee Kye In as Oh Tae Poong
Kim Yoo Suk as Jang Hee Jae
Park Jung Soo as Queen Myeongseong (Sukjong's mother)
Jung Sung Woon as Dong Joo
Choi Soo Han as Ge Dwo Ra
Chun Ho Jin as Choi Hyo Won
Jung Yoo Mi

Note: Menurut sutradara drama Dong Yi, Lee Byung hoon, Han Hyo Joo pantas mendapatkan peran tersebut karena tidak hanya memiliki kapasitas akting hebat namun juga mampu menjadi sosok yang bervariasi sesuai perannya. Menanggapi kepercayaan sutradaranya, Han Hyo Joo sangatlah berterima kasih dan akan berusaha sebaik-baiknya dalam mendalami perannya di drama ini.  Drama ini juga tidak hanya menceritakan kehidupan cinta Dong Yi, tetapi  juga menceritakan kehidupan Dong Yi sebagai wanita yang cerdas dengan menyelidiki kasus kejahatan oleh Lady Jang (Lee So yeon), seorang selir Raja yang sangat menginginkan kekuasaan (Jadi teringat Mi Shil?!...).

Hmm,, berita drama ini masih sedikit, trailernya belum ada.. Tapi, seperti yang sudah diketahui sebelumnya, drama ini juga di bintangi Bae Soo Bin yang berperan sebagai Park Jun Se di drama yang sama dengan Han Hyo Joo pada April tahun lalu, Shining Inheritance atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan Brilliant Legacy. Oia, Stasiun MBC tu emang bagus banget deh.. Banyak menayangkan drama sageuk. Semoga drama dengan 50 Episode ini bakalan sebagus Queen Seondeok nantinya.

Foto:

Credit: Dramabeans, dramawiki

date Tuesday, February 23, 2010

Ini adalah foto Han Hyo Joo untuk mempromosikan drama terbarunya, Dong Yi yang akan mulai tayang di stasiun TV MBC tanggal 08 Maret mendatang setiap senin dan selasa pukul 21.55.  Dan kabarnya drama ini juga di bintangi oleh Bae Soo Bin. Wah,, reunian Go Eun Sung & Park Jun Se dong yah?! Gimana?? Eonni-ku  tetep Cantik kan???!! Hehehe..







credit: Mydaily, dramabeans

date Sunday, February 21, 2010

Baru saja kita melihat perempuan yang baru saja merayakan ulang tahunnya pada tanggal 18 Februari lalu ini ber-image Go Mi Nam,, sekarang penampilannya sudah berubah 180 derajat untuk Vogue Girl.. (Hehe,, namanya juga artis..) Check the under cut...




credit: koreaprecious

date

maeumeul dudeurineun kkumiraneun meon hutnarui iyagideul
du soneul ppeodeobwado daheul su eomneun eoryeomputan punggyeongdeul

Because Im weary, Cause Im weary..
Because Im weary, Cause Im weary..

sumi makhil deut naedallyeoganeun i sesang sogeseo
hollo gwireul makgo eorin sijeorui noraereul bureunda
kkeutdo sijakdo eobsi jaranan gieogui supeseo
irijeori hemaeda meonguljin gaseumeul dallaenda

Because Im weary, Cause Im weary..

himgyeoun oneul haru yunanhido tteollyeooneun simjangsori
eolgureun jjinggeuryeodo jiul su eomneun seomeokhan dugeungeorim

Because I love you, Cause I love you..

sirin baramgyeori otgiseul tturko gaseume daheumyeon
chama itji motan geu ttae ildeuri nun apeul garinda
eoriseogeun banghwanggwa gonoeui pyeonghaengseon wieseo
jageun ttambangureul dakkanaerimyeo sumeul goreunda
Because I love you, Cause I love you..

sumi meojeul deut naedallyeoganeun i sesang sogeseo
hollo gwireul makgo eorin sijeorui noraereul bureunda
kkeutdo sijakdo eobsi jaranan gieogui supeseo
irijeori hemaeda meonguljin gaseumeul dallaenda

Because Im weary, Cause Im weary..
Because Im weary, Cause Im weary...

date Thursday, February 11, 2010

Huft,,, masih banyak tugas yang menggerayangi hari-hariku.. Hhehe.. Mian yah,, jadi jarang nge-post.. Jadinya sekarang kita langsung masuk ke episode spesial aja ya.. Hihi..^^

Hwan memanggil-manggil nama Eun Sung agar gadis itu membuka pintu rumahnya. Eun Sung kaget, begitu dibukanya Hwan langsung terjatuh menimpa badan Eun Sung.

Hwan marah, mengatakan bahwa Eun Sung harus menerima kalung hati yang sudah diberi oleh Hwan, tidak boleh dikembalikan lagi kepada laki-laki itu. Eun Sung bingung harus berbuat apa sementara Hwan tengah tertidur karena mabuk. Di saat itu pula, Seung Mi menelepon Hwan, namun dibiarkan begitu saja oleh Eun Sung. Seung Mi merasa khawatir karena Hwan tidak memberi kabar kepadanya. Mencoba menelepon teman Hwan, teman Hwan mengatakan bahwa dirinya tidak sedang bersama dengan Hwan. Begitu teman Hwan menyebut nama Seung Mi, lantas Eun Woo terbangun dari tidurnya dan berteriak menyebut hamburger (soalnya sebelum diusir, Eun Woo sempet di ajak Seung Mi utk beli hamburger).
Sementara Eun Sung semakin bingung. Menggenggam kalung pemberian Hwan dan menyentuh pipi laki-laki sedang tertidur itu sambil tersenyum.

Ia membiarkan Hwan tidur di tempat tidurnya sementara dirinya tidur dalam keadaan duduk sambil meletakkan kepalanya di atas meja. Tiba-tiba Hwan terbangun dari tidurnya dan berniat untuk meninggalkan rumah Eun Sung. Tetapi saat melihat Eun Sung yang temgah tertidur, Hwan menyelimuti Eun Sung dengan selimut sementara dirinya tetap tidur dengan bersandar di depan laci.

Paginya, Seung Mi belum juga mendapat kabar dari Hwan. Mencoba menelepon Jung, ternyata Hwan juga belum pulang ke rumah, Seung Mi sangat khawatir mendengarnya. Sementara Hwan terbangun dari tidurnya namun tidak melihat Eun Sung yang sudah berangkat kerja lebih dulu. Hwan bingung begitu dirinya balik diselimuti oleh Eun Sung saat tertidur. Belum lagi ia disediakan makanan lengkap dengan lauk pauknya dan juga sikat gigi baru.
Sampai di rumah makan, Eun Sung meminta Hwan untuk mengembalikan kunci mobil nenek. Ia juga meminta Hwan untuk tidak bersikap baik padanya. Namun Hwan berhasil membalikkan kata-kata Eun Sung, “Kau sendiri mengapa menyelimutiku? Aku sudah memberikan selimut itu untukmu.” Eun Sung sedikit bingung, ia mengatakan bahwa itu hanya karena Hwan adalah cucu nenek. Di saat itu juga Seung Mi datang dan kaget melihat percakapan mereka.

Eun Sung datang menemui kepala toko, mengajukan dirinya untuk belajar menggabung menu di rumah makan dengan campuran makanan tradisional. Tetapi, itu menunjukkan bahwa Eun Sung harus pergi ke luar kota selama 2 hari 1 malam. Hwan yang  mendengarnya merasa iri dan memutuskan untuk ikut bersama Eun Sung.

Di tempat lain, Eun Sung memberitahukan kabar itu pada Jun Se dan Hye Ri. Jun Se menawarkan dirinya untuk menemani Eun Sung dengan alasan bahwa dirinya juga mempunyai urusan pekerjaan disana. Sementara Seung Mi yang mengetahui hal tersebut, mendapat kabar gembira bahwa nenek mengizinkannya untuk pergi bersama Eun Sung dan Hwan sebagai wakil dari kantor pusat. Maka itu, dirinya cepat-cepat menemui Ibunya untuk meminjam mobil. ia tidak bercerita banyak pada sang Ibu, hanya mengatakan bahwa Eun Sung sedang pergi berdua dengan Hwan ke luar kota.

Dalam pejalanan menuju luar kota, Eun Sung membeli banyak persedian makanan untuknya. Hanya saja Hwan marah ketika Eun Sung sedang asik makan sendiri dan tidak berbagi dengannya. Padahal, sebelumnya Eun Sung sudah menawarkan Hwan untuk membeli makanan namun ditolaknya. Tiba-tiba, Hwan meminta Eun Sung untuk memberikan kue untuknya. Hwan marah, “Mana bisa makan sambil dengan tangan yang sedang menyetir?!” Ia meminta Eun Sung untuk menyuapinya. Eun Sung bingung, tersenyum saat Hwan meminta disuapi untuk yang kedua kalinya..^^

Sementara itu, Jun Se menelepon Eun Sung untuk mengabarkan dirinya sekarang. Hwan marah-marah, tahu bahwa Jun Se ternyata ikut dengan mereka ke tempat yang sama. Dan untuk menyejukan suasana yang dingin, Hwan memutar lagu di mobilnya (Ehemm,, lagunya dia sendiri => Lee Seung Gi!!^^) Sementara itu, Eun Sung melihat pemandangan yang sangat indah sambil melambaikan tangannya ke luar mobil. Hwan pun mengikuti hal yang sama dengan Eun Sung..
Sampai disana, mereka menikmati indahnya pantai. Saat melihat patung seorang nenek, Hwan berkata, “Aku seperti mengenalinya.” Di jawab Eun Sung, “Itu kan Nenek.” Hehe.. Belum lagi saat Hwan meminta Eun Sung untuk bergaya agar dapat menghasilkan foto yang bagus. Hwan sama groginya dengan Eun Sung. Membuat gadis itu lama menunggu untuk difotonya, dan juga membuat Eun Sung bingung mengatur senyumannya di depan kamera. Eun Sung bertanya, “Kenapa lama sekali? Sudahkah kau foto?” Ia menghampiri Hwan, berniat untuk melihat hasil foto namun ditolaknya.

Saat Hwan dan Eun Sung tengah berjalan-jalan, Seung Mi datang dan memasang tampang tidak sukanya terhadap Eun Sung. Eun Sung tahu bahwa Seung Mi tidak menyukai dirinya yang dekat dengan Hwan. Ia pergi meninggalkan mereka berdua dengan dilihat bingung oleh Hwan. Tetapi, saat seminar dilakukan, Seung Mi begitu cemburu melihat Hwan yang sedang berdiskusi dengan Eun Sung, sementara dirinta duduk sendirian. Selesai seminar, datanglah Jun Se yang mengajak Eun Sung untuk berjalan-jalan. Hwan khawatir dengan Eun Sung (cemburu gitu,,) meminta untuk ikut dengan mereka saat itu juga. Seung Mi pun mengiyakan.
Di saat Eun Sung lelah menaiki tangga, tanpa ragu Jun Se menggandeng tangan gadis itu. Eun Sung pun sempat menoleh kearah Hwan yang terlihat cemburu. Tidak mau kalah, Seung Mi pun melakukan hal yang sama dengan menggandeng tangan Hwan. Begitu beristirahat sementara waktu, Jun Se sempat mengatakan bahwa nanti dirinya akan bergabung bersama Eun Sung membuat restoran bersama-sama.

Hwan kaget tapi gak komentar. Jun Se mengajak mereka untuk menginap tetapi bukan di hotel, melainkan di 2 mobil caravan untuk tempat mereka tidur (Jun Se+Hwan, Seung Mi+Eun Sung).

Malam itu, mereka memasak makanan sendiri. Begitu Jun Se tengah mengambil makanan untuk Eun Sung (ada seafood-nya), Hwan langsung mengatakan bahwa Eun Sung tidak dapat memakan makanan itu karena alergi. Jun Se dan Seung Mi kaget mendengar pernyataan Hwan, Eun Sung mengiyakannya. Sambil makan bersama, lagi-lagi Seun Mi mencari masalah dengan membahas masalah keluarganya lagi kepada Eun Sung, membuat Eun Sung sedih dan tidak nafsu makan. Jun Se sempat berkomentar, “Ini bukan waktunya untuk membicarakan masalah itu!”

Eun Sung tidak bisa tidur. Ia pergi ke luar mobil (malam menjelang pagi) sambil membawa kalung hati pemberian Hwan. Hwan yang juga tidak bisa tidur (tidur-tiduran diluar), mengikuti Eun Sung yang pergi dari belakang. Sementara Seung Mi terbangun dari tidurnya dan kaget melihat Eun Sung yang tidak ada di tempat tidurnya. Mencoba menelepon Hwan, malah Jun Se yang mengangkatnya. Mengatakan bahwa Hwan juga tidak ada di tempat tidurnya. Seung Mi panik, jangan-jangan…….

Hwan terus mengikuti Eun Sung. Eun Sung mencoba bersembunyi dari Hwan yang tiba-tiba datang ke tempatnya. Tetapi Hwan tidak bisa dibohongi, dirinya terus mengikuti Eun Sung yang tengah bersembunyi. Sampai akhirnya, Hwan sudah berada di depan Eun Sung, mengatakan agar Eun Sung tidak bekerja sama dengan Jun Se untuk membangun restoran bersama. Ia meminta Eun Sung untuk tetap bersamanya, tetap disisinya.. Eun Sung bingung, mengatakan bahwa ada banyak orang yang tidak bisa menerima mereka untuk bersama (semacam berpacaran gitu), ada Seung Mi dan juga ada Jun Se.. Namanya juga Hwan,, tidak memperdulikan Seung Mi dan Jun Se untuk ikut campur urusan mereka berdua. Ia kaget begitu melihat Eun Sung memakai kalung hati pemberiannya. Berarti dia…….
Tetapi, Eun Sung sudah berkata lain, ia pergi meninggalkan Hwan sampai tiba di sebuah jembatan… (Assiiik banget ceritanya..^^)…
Hwan meminta Eun Sung untuk berhenti berlari. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai Eun Sung. Eun Sung terdiam, sedih karena dirinya juga tidak bisa membohongi perasaan yang sama dengan Hwan.
Tiba-tiba Hwan menarik tangan Eun Sung dan mencium bibir gadis itu….^^

date

Aduhh terlambat bgt.. Maaf bgt yah baru bisa ngepost lagi...^^
Hwan semakin marah ketika Jun Se menanyakan mengapa dirinya begitu marah dengannya. Hwan berkelit, “Aku membela adikku, Jung!” Jun Se bertanya lagu, “Kau menyukai Eun Sung?” Hwan kesal, mengatakan pada Jun Se bahwa itu bukanlah urusannya. Sementara Seung Mi menangis mendengarnya.
Hye Ri memberitahu Eun Sung bahwa sedang terjadi keributan antara Jun Se dan Hwan. Sampai di luar, Eun Sung kaget melihat bibir Jun Se yang sudah berdarah. Dipikirnya, Hwan pasti yang melakukan itu pada Jun Se. Di saat yang sama, Seung Mi datang dan pura-pura tidak mengetahui kejadian itu.
Jun Se menawarkan dirinya untuk mengantar Hwan dan Seung Mi pulang, namun ditolak oleh Hwan.. Pulang dengan taksi (Eun Sung naik mobil Jun Se), Seung Mi mencoba bertanya masalah tadi dengan Hwan. Sayangnya, Hwan malah mencoba mencari topik pembicaraan lain.

Eun Sung lebih dulu sampai dirumah, bercerita pada Nenek mengenai hasil donasi yang berhasil didapatkan mereka. Nenek bertanya mengenai Hwan. Eun Sung bingung harus mengatakan apa. Nenek langsung berkata, “Seung Mi?” Eun Sung mengiyakannya.
Hwan pulang terlambat. Ditanya mengapa oleh sang Nenek, Hwan malah bergegas melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Hwan terus berfikir, bingung dengan dirinya yang langsung emosi begitu Jun Se menanyakan perasaannya terhadap Eun Sung.
Keluar dari kamar, Hwan sempat diingatkan oleh Eun Sung agar merendam kakinya dengan air hangat, supaya kakinya gak sakit saat bangun dari tidur. Namun Hwan pura-pura tidak memperdulikan nasihat Eun Sung itu (Ah, dasar Hwan. Tp seneng deh liat mereka pake baju kuning-kuning..^^)
 

Sementara itu, Nenek yang sedang bersama dengan Butler Pyo bercerita sedikit mengenai harta warisannya kembali. Bahwa harta warisan itu tidak seluruhnya jatuh ke tangan Eun Sung. Lalu, Nenek mendatangi Hwan yang tengah tertidur pulas. Ia mengompres kaki Hwan yang sudah bekerja seharian di rumah makan.
Saat bangun di pagi harinya, Hwan merasa bahwa kakinya tidak sakit sama sekali walaupun tidak direndam dengan air panas (Hmmm,,).

Seung Mi dipaksa untuk minum jus oleh Ibunya. Sekalian menceritakan kejadian tadi malam yang membuat dirinya langsung masuk kamar tanpa bercerita sedikit pada sang Ibu. Tetapi, Seung Mi tidak ingin bercerita banyak pada Ibunya. Ibunya yang kasihan terhadap anaknya, mengatakan agar Seung Mi sedikit sabar karena Nenek Hwan pasti akan segera mengusir Eun Sung.
Namun, dirinya kembali kebingungan saat Ibu Hwan mengatakan bahwa Nenek sepertinya tidak akan mengusir Eun Sung karena bukanlah salah gadis itu jika Jun Se tidak ingin menikah dengan Jung.

Pagi-pagi, Jung sudah menyapa Eun Sung dengan baik. Belum lagi, dirinya ikut Eun Sung menyapa Nenek, Ibunya dan Butler Pyo di meja makan. Ibunya panik dengan sikap Jung, menganggap Jung sudah mulai gila. Tetapi berbeda dengan Nenek. Ia sangat senang melihat perubahan yang di alami cucu-cucunya sekarang.

Ayah Eun Sung kembali mendatangi Ibu Seung Mi. Menanyakan pada wanita itu mengenai account email Eun Sung yang tiba-tiba ditutup. Ibu Seung Mi tidak tahu akan hal itu, ia berbohong bahwa Eun Sung juga tidak pernah menghubunginya. Ia mengatakan bahwa kemungkinan Eun Sung sudah tidak ingin menemuinya lagi dikarenakan hidupnya yang sekarang telah berubah, tinggal di Amerika dan menikmati uang asuransi. Maka itu, Ibu Seung Mi menyuruh Ayah Eun Sung untuk segera meninggalkan Seoul dengan diberinya uang jika suaminya itu setuju.

Kepala toko kembali meminta Eun Sung dan Hwan untuk menyebarkan pamflet untuk kegiatan promosi rumah makan mereka agar meningkatkan pendapatan yang di targetkan oleh Eun Sung dapat tercapai sekitar 20%.
Eun Sung dan Hwan menentukan tempat untuk mereka sebarkan pamflet-pamflet tsb. Tetapi Eun Sung memilih untuk naik sepeda agar berhemat sementara Hwan seperti biasanya menggunakan Bus umum. Begitu sampai di tempat janjian, mereka mulai menempelkan pamflet-pamflet di pintu-pintu sebuah apartemen kecil.
Setelah itu, mereka pergi ke tempat lain secara terpisah. Hwan merasa capek dengan berjalan kaki. Eun Sung datang dan memberikan es krim yang didalamnya terdapat 2 batangan untuk mereka makan bersama. Dengan sedikit ragu, akhirnya Hwan mau menerima es krim yang dibelah tersebut.
 
Berniat melanjutkan perjalanan, Eun Sung meminta Hwan untuk menunggunya mengganti plester di kakinya yang sedikit luka. Saat dirinya hendak membawa sepedanya, tiba-tiba Hwan menyingkirkan tangan gadis itu. Menawarkan dirinya untuk memboncengi Eun Sung sampai ke rumah makan. Karena saking gugupnya dengan Eun Sung, alhasil Hwan membawa sepeda itu dengan penuh guncangan sampai membuat Eun Sung kaget dan memegangi pinggang Hwan.
 

Asiik,,, asiik.. Hwan jadi semakin gugup deh bawanya..^^
Samapai di toko, Seung Mi yang membawa berkas perusahaan yang diminta oleh Hwan, melihat adegan itu dengan penuh rasa cemburu. Tiba di dalam toko, Hwan langsung di sambut Seung Mi untuk ikut pergi bersamanya. Sementara Eun Sung melihatnya dengan perasaan bingung (cemburu kali ya^^).

Bersama dengan Seung Mi, Hwan membeli buku tentang penjualan. Seung Mi bertanya, “Mengapa kau membelinya?” dijawab Hwan, “Aku tertarik dengan penjualan.” Seung Mi bingung, Hwan sudah mulai tertarik untuk bekerja di rumah makan neneknya. Lalu Seung Mi mengajak Hwan makan di restoran. Hwan menolak, meminta Seung Mi untuk makan di tempat yang lain (lebih murah). Namun Seung Mi tetap memaksa karena dirinya sendiri yang akan menraktir Hwan (Makin bingung deh Seung Mi,, Hwan juga  dah mulai hidup sederhana rupanya). Bicara mengenai Eun Sung, Hwan mengatakan bahwa dirinya harus tetap profesional dalam bekerja sama dengan gadis itu, tidak peduli dengan apa yang dipikirkan Seung Mi terhadap Eun Sung. Huhu,, rasain seung mi..

Eun Sung masih bingung dengan perasaannya. Dirinya terus memikirkan Hwan yang diajak pergi bersama Seung Mi. Gak lama, Seung Mi menelepon Eun Sung untuk meminta foto terbaru Eun Woo.

Sementara di tempat lain, Ayah Eun Sung terus memikirkan Eun Sung yang katanya sudah hidup bahagia di Amerika dan tidak lagi memperdulikan nasib Ayahnya. Ia menangis, mengingat dirinya harus pergi jauh meninggalkan kota Seoul.
Sebelum keberangkatannya, Ia terlebih dulu berpamitan pada Jun Se bahwa dirinya telah berhenti dari pekerjaan dan akan pergi jauh. Tetapi dirinya tidak dapat bercerita banyak mengenai masalahnya pada Jun Se.

Setelah janjian dengan Ibu Seung Mi, maka Ayah Eun Sung akan segera pergi saat itu juga.

Di hari kedua untuk pemasaran, tak di sangka-sangka Eun Sung dan Hwan mengunjungi satu gedung sewa pernikahan yang sama. Yang sebelumnya pernah mereka lirik satu sama lain namun secara sembunyi-sembunyi (pengen bersaing). Namun sayangnya usaha mereka gagal total. Sempat beradu mulut, kedua orang ini mendapatkan ide baru. Mereka bisa saja menawarkan promo tersebut ke tempat-tempat umum seperti layaknya sekolah, rumah sakit, gereja dan lainnya.

Jun Se mengajak Eun Sung pergi untuk menawarkan bantuan dari seorang kenalannya utnuk menjadi pelanggannya. Namun sayangnya Eun Sung menolak. Lalu Jun Se membicarakan harta warisan nenek (lagi). Jun Se mengatakan bahwa keluarga Hwan akan menuntut dengan jalan hukum jika semua warisan jatuh ke tangan Eun Sung. Sementara itu, Jun Se juga mengatakn bahwa kemungkinan besar Hwan ingin bekerja di rumah makan dikarenakan usahanya untuk merebut harta warisan itu secara perlahan dari tangan Eun Sung (maksud omongannya apa y?!)

Hwan datang ke kafe milik temannya. Sempat berkomentar bahwa dirinya kasihan dengan Eun Woo yang terus bekerja memainkan piano itu sepanjang hari.
 

Tiba-tiba, terpikirkan oleh temannya untuk meminta tolong kepada Hwan untuk menjaga Eun Woo sambil membuatkan mie instan.

Sementara Eun Sung pergi bertemu dengan Seung Mi. Menganggap bahwa Seung Mi hanya ingin bertemu dengannya, bukan menawarkan dirinya untuk ikut membantu mencari Eun Woo. Setelah bicara panjang lebar akhirnya Eun Sung mengerti.
Pulang dengan naik Bus Umum seperti biasanya, disaat yang sama ada sang Ayah yang juga sedang menunggu Bus untuk ke luar kota. Begitu Bus yang ditumpangi Eun Sung berada di lampu merah, sekilas Ayah Eun Sung melihat wajah putrinya di dalam Bus tersebut.
Mencoba mengejar Bus yang sudah berjalan, Ayah Eun Sung berlari sekuat tenaganya sambil meneriakan nama Eun Sung. Namun, Eun Sung yang tengah memakai headset (hehe..) tidak dapat mendengar suara Ayahnya yang jauh berlari di jalan raya...

date Tuesday, February 9, 2010

Utgo sipeoseo, geunyang haneun marinde
Geudaen wae ireohge, nae mameur molla, jeongmal
Dajim haetneunde, dasi saranghae michyeoseo
Jidokhage nae maeumeur, jwigo heundeuna bwayo
Geudae tteonan geu jari eseoseo, naneun ajik geudaeman bojyo
Neomu apeunde, eonje jjeum urin seoronami doelkka..

Gaseumi meomchujir anha, ibyeoreur malhagodo
Handongan sarang haetjanha, ajik kkaji geureondeushande
Apeumi gasijir anha, dasi myeocbeoneur chamabwado
Neo eoptneun haru haruga, neomu himideureo naege neoppuninde....

Mianhadan mar, jalgaran geumal
Geudaen wae ireohge, nae mameur apeugehanayo
Dajim haetneunde, dasi saranghae michyeoseo
Jidokhage nae maeumeur, jwigo heundeuna bwayo
Geudae tteonan geu jari eseoseo, naneun ajik geudaeman bojyo
Neomu apeunde, eonje jjeum urin seoronami doelkka..

Gaseumi meomchujir anha, ibyeoreur malhagodo
Handongan sarang haetjanha, ajik kkaji geureondeushande
Apeumi gasijir anha, dasi myeocbeoneur chamabwado
Neo eoptneun haru haruga, neomu himideureo naege neoppuninde,,

Ama geudaen, ama geudaeneun mollayo
Jogeumssi geudae gyeote seouneune, opseojindaneungeol
Tto hanbeon neoreur segyeodo nae maeumi neomu baraeseo
Ijen saranghandaneun geumari jeom jeomdeo himi haejyeoga..

Apeumi gasijir anha, dasi myeocbeoneur chamabwado
Neo eoptneun haru haruga, neomu himideureo naege neoppuninde....

date Friday, February 5, 2010






Pemeran Go Eun Sung dalam drama Shining Inheritance ini menjadi model iklan Samsung New NX1O Digital Camera. Foto di atas adalah foto terbarunya ketika berlibur dan menikmati keindahan kota Sydney, Australia.. Wow!!!!

source: Newsen, allkpop

date Thursday, February 4, 2010

 

Episode 3...
Check This Out!!!!!!!!!!!!!











credit: sfineee@youtube

date

Jun Se membuat Eun Sung bingung. Ia sedikit memaksa Eun Sung dengan mengatakan agar Eun Sung tidak membawa masalah harta warisan nenek dan juga Hwan ke dalam urusan mereka. Tapi mau gimana lagi, Eun Sung menolaknya. Ia mengatakan bahwa dirinya belum siap untuk menerima laki-laki manapun dihatinya. Mungkin itu akan lama.. Ia tidak bisa mementingkan dirinya dulu sementara Eun Woo belum juga ditemukan. Jun Se menerima alasan Eun Sung. Ia akan tetap menunggu sampai Eun Sung dapat menerimanya.

Sementara Ibu Hwan bercerita masalah itu kepada nenek. Nenek merasa kasihan, melihat Woo Jung yang sedang menangis di dalam kamarnya. Lagi-lagi Woo Jung juga membahas warisan yang jatuh ke tangan gadis yang dipikirnya telah merebut Jun Se darinya.

Eun Sung pulang ke rumah. Menceritakan pada nenek yang sedang duduk di teras bahwa rumah makannya akan mengadakan 30th anniversary. Belum selesai Eun Sung bicara, nenek menyuruh Eun Sung untuk segera masuk ke dalam rumah.
Di dalam, Ibu Hwan langsung mengintrogasi Eun Sung. Mengatakan bahwa Eun Sung begitu murahan dengan merebut Jun Se dari tangan Woo Jung. Woo Jung pun demikian. Ia menghina Eun Sung sampai suaranya di dengar oleh Hwan yang sedang berada di kamarnya. Hwan keluar kamar (Berantemnya di depan kamar Hwan sih,, hehe), tiba-tiba menarik Ibu dan Adiknya masuk ke dalam kamar Woo Jung. Hwan mengatakan dengan tegas, “Itu bukanlah salah Eun Sung. Lagipula kau pun sudah ditolak Jun Se. Memangnya di dunia ini tidak ada pria lain selain Jun Se?!” Sementara Eun Sung yang mendengarnya merasa tidak enak dengan kenyataan yang dihadapinya sekarang.

Di tempat lain, Jun Se dimarahi habis-habisan oleh sang Ayah karena membuat keluarga Hwan kecewa dengan dirinya yang pergi bersama dengan Eun Sung. Jun Se menelepon Eun Sung yang juga sedang kebingungan dengan permasalahan yang ada. Ia meminta maaf pada Eun Sung karena dirinya sudah salah mengajak gadis itu ke apartemennya.

Pagi itu, Eun Sung dihadapkan dengan sikap dingin keluarga Hwan, tak terkecuali nenek yang juga membela cucunya. Maka Eun Sung memutuskan untuk pergi bekerja lebih dulu dengan alasan bahwa dirinya harus menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu. Membuat Hwan jadi kesepian saat menunggu Bus di Halte..

Di rumah makan, dilakukan penulisan kritik dan saran untuk seluruh karyawan. Hwan mulai menulis satu persatu kritiknya di atap lantai atas. Saat memikirkan apa yang akan ditulisnya untuk Eun Sung, Hwan melihat di bawah sana ada Eun Sung yang juga sedang menulis kritik dan saran itu.
Setelah itu, Eun Sung dan Hwan kembali menempelkan kertas brosur di tempat-tempat umum. Saat Eun Sung tengah memegangi kertas brosur itu untuk di tempelnya, Hwan tidak becus untuk menggunting selotip sama sekali. Ia meminta Hwan saja yang memegangi kertas itu sementara dirinya merekatkan selotip pada sisi-sisi kertas brosur. Begitu Eun Sung masuk ke dalam kedua tangan Hwan, Hwan pun jadi salah tingkah lagi. Padahal jelas-jelas Eun Sung sudah selesai menempelkan selotip, namun Hwan masih saja memegangi kertas itu. Hehehe..
Jun Se mendatangi rumah nenek untuk bertemu dengan Woo Jung yang hari itu tidak masuk kerja. Ia mengatakan pada Woo Jung bahwa dirinya menyukai Eun Sung. Ia juga hanya menganggap Woo Jung tidak lebih dari seorang adik yang lucu. Akhirnya Woo Jung mau menerima penjelasan Jun Se.

Kembali ke rumah makan,, kepala toko membagikan kartu-kartu kritik dan saran untuk para karyawannya. Hwan melihat kartu-kartu untuknya yang berisi tentang pujian dan juga kritik. Salah satunya, Hwan mendapati satu kartu bertuliskan “Walaupun sikapmu tidak bagus, tapi kau sebenarnya orang yang baik kok”.. Hwan bingung, “Siapa yang menulis ini?”

Saat hendak pulang, Hwan melihat Eun Sung yang sedang menyendiri di Halte Bus. Alhasil Hwan sendirian naik Bus. Memperhatikan Eun Sung yang terlihat sedang sedih.
Jun Se menelepon, menanyakan keberadaan Eun Sung. Eun Sung berbohong, mengatakan bahwa sekarang dirinya sedang sibuk menempelkan kertas brosur seperti biasa. Tiba-tiba, dibelakan Eun Sung sudah ada Jun Se yang keluar dari mobil. Bertanya pada gadis itu mengapa dirinya berbohong. Jun Se mengatakan bahwa permasalahan itu bukan merupakan salah Eun Sung. Ia meminta maaf, karena dirinya, Eun Sung jadi merasa bersalah.

Eun Sung menelepon ke rumah nenek. Ibu Hwan yang mendengar sendiri bahwa Eun Sung akan menginap dirumah temannya. Saat Ibu Hwan membertitahukan kabar itu, Hwan jelas kaget. Sementara nenek mengingat ketika dirinya masih tinggal bersama Eun Sung yang saat itu mengatakan bahwa dirinya akan terus tinggal bersama nenek, jika nenek selalu baik kepadanya.

Dikamarnya, Hwan masih memikirkan kartu yang bertuliskan bahwa dirinya adalah orang yang baik. Saat mengambil buku notes milik Eun Sung yang disimpan olehnya, Hwan tertegun. Melihat ada kesamaan bentuk tulisan di kartu dan di buku notes tersebut…  

Esoknya, Hwan mengajak Eun Sung untuk kembali menyebarkan brosur-brosur. Kali ini dirinya sendiri yang menawarkan acara itu kepada para nenek untuk ikut berpartisipasi. Semua nenek senang mendengarnya. Namun  Hwan sedikit bercanda, “Tapi kalian tidak boleh datang.” Nenek-nenek bingung, “Lho, mengapa?” Hwan menjawab, “Karena nenek terlihat masih 40 tahunan.” Wkwkwk.. Semua nenek tertawa, mengangan-angankan bahwa mereka ingin mempunyai cucu seperti Hwan. Sementara Eun Sung ikut senang melihat sikap ramah Hwan kepada para nenek yang seperti itu.
 
Eun Sung menemui nenek Hwan, berniat untuk benar-benar keluar dari rumah. Namun nenek tidak menyetujuinya. Ia mengatakan bahwa Eun Sung sudah ikut bersama dirinya, tidak dapat pergi begitu saja untuk saat ini.

Di lain tempat, Ayah Eun Sung kebingungan karena tiba-tiba email Eun Sung tidak bisa dibuka. Bertanya pada orang disebelahnya, ternyata account email itu sudah tidak terpakai, ditutup oleh Seung Mi.

Hari perayaan 30th Anniversary dimulai. Semua karyawan sibuk menata ruangan. Tak terkecuali Seung Mi, Jun Se dan Hye Ri yang ikut membantu mereka..
Begitu acara selesai, Hwan yang sedang sibuk membersihkan meja, melihat Eun Sung yang membawa banyak tumpukan mangkuk. Hwan mencoba menghampiri Eun Sung untuk ditolongnya. Sayangnya, Jun Se datang membantu Eun Sung lebih dulu. Seung Mi yang juga melihat kejadian itu, merasa prihatin dengan raut wajah Hwan yang kecewa.

Eun Sung pergi ke atap lantai atas untuk beristirahat di atas bangku. Di saat yang sama Hwan datang dan melihat Eun Sung yang sedang tertidur dengan kaki menekuk. Merasa tidak tega dengan gadis itu, Hwan membawa bangku tambahan untuk meluruskan kaki Eun Sung. Ia juga meletakkan pohon di samping wajah Eun Sung agar dapat melindunginya dari terik matahari. Tiba-tiba Jun Se datang membawa minuman untuk Eun Sung. Kaget melihat adegan itu sampai membuat minuman yang dibawanya hampir jatuh.
Eun Sung terbangun dari tidurnya. Bingung melihat diatas kepalanya terdapat pohon itu. Ia bergegas masuk ke dalam rumah makan dan mengumumkan kepada seluruh karyawan bahwa pendapatan rumah makan itu cukup besar. Kepala toko mengajak seluruh karyawan untuk merayakan keberhasilan mereka dengan makan-makan dan menyanyi ditempat karaoke.
Saat Eun Sung menemani Jun Se menyanyi (Lebih tepatnya sambil pegangan tangan), Hwan melihat mereka dengan penuh perasaan cemburu. Tidak mau kalah dari mereka, Hwan pun mengajak Seung Mi untuk menemaninya bernyanyi.
 
Namun, Tatapan Hwan terus menerus tertuju pada Eun Sung yang sedang berbicara dengan Jun Se. Eun Sung pun melakukan hal yang sama. Mencuri-curi pandang kearah Hwan yang sedang bernyanyi..

Keluar dari ruangan, Hwan melihat Jun Se yang sedang berbicara di telepon. Tiba-tiba Hwan marah kepada Jun Se tanpa alasan yang jelas. Jun Se bingung, “Kenapa? Kau marah karena Eun Sung?” Hwan semakin kesal, menonjok laki-laki itu dan mengatakan bahwa dirinya memang marah kepada Jun Se karena Eun Sung. Padahal, dibelakang mereka ada Seung Mi yang mendengar dan melihat kejadian itu dengan jelas…

(Asik,, Hwan dah mulai jujur kalo dia suka sama Eun Sung)..^^

date

Kaget melihat foto itu, Hwan mengajak Seung Mi yang baru datang ke sebuah taman. Marah pada gadis itu karena tidak memberitahukan hubungannya dengan Eun Sung. Seung Mi bingung. Hwan memperlihatkan foto keluarga itu kepada Seung Mi. Seung Mi bertanya, “Kau dapat dari mana foto ini?” Hwan mengatakan bahwa dirinya mendapatkan foto itu dari tas Seung Mi. Seung Mi mencoba menjelaskan. Berbohong pada Hwan bahwa Eun Sung sendiri yang ingin keluar dari rumah saat sang Ayah meninggal. Ia juga mengatakan bahwa ibunya telah menawarkan rumah baru untuk Eun Sung, tetapi ditolaknya. Yang lebih parahnya lagi, Seung Mi menjelaskan bahwa Eun Sung-lah yang meminta dirinya dan ibunya untuk pura-pura tidak mengenalinya saat bertemu di tempat lain (Ih tega amat ni Seung Mi jadi kyk ibunya. Bohong melulu). Sementara Hwan kaget mendengarnya. Merasa tidak yakin dengan Eun Sung yang telah melakukan hal seperti itu.

Di tempat lain, Jun Se yang tengah bersama dengan Eun Sung sedang pergi mengendarai sepeda untuk menenangkan hati Jun Se yang sedang sedih. Ia juga sempat bercerita pada Eun Sung bahwa Ayah Hwan telah meninggal saat Hwan masih kecil. Kejadian itu juga hanyalah Hwan sendiri yang mengetahuinya. Yang membuat Hwan tidak dapat berbicara selama 3 bulan dan tidak pernah menceritakan kejadian itu dengan alasan bahwa dirinya telah lupa. Dengan begitu, Eun Sung baru mengetahui bahwa orang seperti Hwan juga mempunyai masalah yang lebih berat dari dirinya.

Ibu Seung Mi datang menemui Ayah Jun Se. Memberikan pakaian kepada pria itu karena telah mengizinkannya untuk menawarkan dirinya membantu Ayah Jun Se untuk membeli pakaian. Mereka kembali membicarakan masalah harta warisan. Ayah Jun Se mengatakan bahwa di dalam hukum yang berlaku, orang lain tidak dapat menerima seluruh harta warisan dari seseorang. Dengan begitu, Ibu Seung Mi sedikit lega mendengarnya.

Sementara itu, Hwan mengingat perkataan Seung Mi yang membuatnya bingung terhadap Eun Sung. Ia juga kembali mengingat ketika Eun Sung menelepon seseorang dengan menyebut nama Seung Mi. Hwan bimbang,, saat dirinya sudah mencoba berbuat baik pada Eun Sung, dirinya malah mendapat kabar buruk itu dari Seung Mi.
Saat bertemu Eun Sung, Hwan pun tidak memperdulikan keberadaan gadis itu. Di tambah lagi saat melihat Eun Sung yang juga bergegas ke kamar mandi, Hwan malah kembali masuk ke dalam kamarnya. Membuat Eun Sung bingung, “Ada apa lagi dengan orang ini?”

Dikamarnya, Seung Mi memasang gantungan kucing yang dibelikan Hwan pada Hp-nya. Saat sang Ibu masuk ke dalam kamarnya, Seung Mi bercerita bahwa Hwan telah menemukan foto keluarga mereka di tas miliknya. Ibu Seung Mi kaget, mereka saling menyalahkan satu sama lain.

Jam 6 pagi Hwan sudah bangun dari tidurnya. Keluar rumah untuk menghirup udara di pagi hari, Hwan melihat sang nenek yang sedang berolahraga. Hwan mencoba berbasa-basi kepada neneknya. Ia bertanya mengenai bagaimana bisa nenek ditolong oleh Eun Sung. Nenek memulai ceritanya. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak ditolong oleh satu orang lain saat dirinya di copet. Nenek juga sempat terluka dan hilang ingatan, hanya Eun Sung-lah yang datang dan membawanya ke rumah sakit. Eun Sung juga membiarkan dirinya untuk tinggal dirumahnya walaupun Eun Sung sedang dalam keadaan susah. Mendengar penjelasan sang nenek, Hwan sangat kaget. Nenek berkata lain, mengatakan bahwa jika dirinya ditemukan oleh keluarganya sendiri, maka semuanya akan berharap agar nenek cepat meninggal supaya bisa menikmati harta warisan nenek. Hwan marah, tidak terima bahwa dirinya di anggap tidak memperdulikan sang nenek..

Di rumah makan, akan diselenggarakan acara untuk merayakan 30th Anniversary. Dimana akan banyak makanan gratis untuk para orang tua yang berusia lanjut sekitar 65 tahun. Eun Sung kebagian tugas untuk membagikan brosur bersama Hwan. Awalnya Hwan malas, tetapi Eun Sung meledeknya, “Belum mulai saja mengapa sudah malas?!”
Hwan ikut bersama Eun Sung menemui para orang tua. Ia hanya menemani Eun Sung yang mengajak para orang tua untuk datang ke rumah makan. Eun Sung mengatakan bahwa hari minggu mereka harus datang kesana, akan banyak makanan enak dan gratis yang akan membuat mereka senang.
 
Setelah itu, Eun Sung meminta Hwan untuk ikut masuk ke tempat lain dengan sekedar mengucapkan salam. Hwan merasa mampu melakukan yang lebih dari itu. Ia  menawarkan brosur itu kepada bapak-bapak namun sayangnya ditolak oleh orang tersebut.

Ibu Seung Mi berkunjung ke rumah nenek untuk menemui Ibu Hwan. Mempunyai ide agar Ibu Hwan menikahkan Woo Jung dengan Jun Se agar dapat mengagalkan keinginan nenek untuk memberikan seluruh harta warisannya kepada Eun Sung. Ia menyetujui rencana itu dengan menemui Ayah Jun Se. Saat mendengar bahwa Jun Se tidak mempunyai pacar, Ibu Hwan sangat senang mendengarnya.

Sementara itu, Hwan dan Eun Sung malah bertengkar. Hwan mengingat kembali perkataan Seung Mi. Hwan bertanya, “Sebenarnya kau itu memiliki berapa kepribadian sih??” Eun Sung bingung. Marah dengan perkataan Hwan yang merasa bahwa dirinya selalu jelek di mata laki-laki itu.
Bergegas meninggalkan Hwan, Temannya (Teman dekat Seung Mi) datang dan membicarakan masalah harta warisan nenek Hwan yang jatuh ke tangan Eun Sung. Temannya membela Seung Mi (Dikiranya pacar Hwan terus!!). Namun Eun Sung dapat menanggapinya dengan santai.

Pulang ke rumah, Ibu Hwan menceritakan keinginannya untuk menikahi Woo Jung dengan Jun Se. Woo Jung tentu senang mendengarnya. Ibu Hwan datang menemui nenek untuk mengusulkan rencana itu. Nenek setuju, tidak ada salahnya membahagiakan cucunya untuk menikah dengan Jun Se.

Hwan mendatangi kafe temannya sambil memikirkan masalah Seung Mi dan Eun Sung. Hwan bertanya pada temannya, “Menurutmu, adakah kemungkinan jika Seung Mi berbohong?” Teman Hwan mengatakan bahwa Seung Mi merupakan gadis yang baik dan polos, tetapi sebenarnya hanyalah Hwan yang mengetahuinya karena telah mengenal gadis itu sejak lama. Mendengar jawaban itu, Hwan semakin bingung. Merasa bahwa Eun Sung juga bukanlah orang yang suka berbohong. Tiba-tiba ia menghampiri Eun Woo yang sedang bermain rubik. Bertanya mengenai Eun Woo yang bisa bermain piano, Eun Woo tidak menjawab. Saat Hwan mencoba memainkan piano tersebut, Eun Woo marah dan langsung dicegah oleh teman Hwan. Teman Hwan mengatakan bahwa Eun Woo mengidap autisme tetapi dapat bermain piano dengan bagus. Hwan bergumam, teringat suatu cerita yang mengatakan bahwa adik Eun Sung juga seperti itu.

Tiba di teras rumah, Hwan teringat akan Seung Mi. Ia mencoba menelepon gadis itu agar Seung Mi tidak khawatir dengan Hwan yang mempercayainya ucapannya atau tidak. Di dalam rumah, Ibu dan adiknya memberitahukan pada Hwan bahwa Woo Jung akan jadi menikah dengan Jun Se. Namun Hwan teringat akan Eun Sung yang dekat dengan Jun Se.. Mereka juga mengatakan bahwa menikah dengan Jun Se termasuk penjagaan agar harta warisan nenek tidak seluruhnya jatuh ke tangan Eun Sung.

Di lain tempat, Ayah Eun Sung menerima email dari Eun Sung (aka Seung Mi). Disitu tertulis bahwa Eun Sung baik-baik saja di tempatnya yang baru. Seung Mi yang mengelola email tsb merasa lega setelah mengirim email itu (Bener-bener jadi semakin gak punya hati si Seung Mi).

Hari itu, Hwan yang ingin pergi bekerja, naik Bus terlebih dulu dari Eun Sung. Begitu tersadar ada Bus didepannya, Eun Sung bergegas masuk ke dalam Bus yang penuh dengan penumpang sambil berdiri. Ia terjepit di antara para pria tak dikenal. Hwan yang melihat gadis itu merasa tidak tega. Ia datang dan menarik tangan Eun Sung untuk berdiri dihadapannya agar dapat terhindar dari desakan para penumpang lainnya. (Aih,, So sweat!!!^^).
Eun Sung merasa tidak enak dengan Hwan. Saat turun dari Bus, Eun Sung berusaha meminta maaf pada Hwan yang langsung pergi tanpa menoleh kearah Eun Sung (Ah,, dasar Hwan)..

Ibu Hwan mendatangi Jun Se untuk membicarakan rencananya menikahkan Woo Jung dengan Jun Se. Jun Se menolak. Ia mengatakan bahwa dirinya mempunyai gadis yang ia sukai. Ia juga hanya menganggap Woo Jung tidak lebih dari seorang adik. Ibu Hwan kaget dan kecewa mendengar penuturan laki-laki itu.
Pulang ke rumah, Ibu Hwan menceritakan kabar buruk itu pada Woo Jung. Woo Jung kesal, mencoba mendatangi Jun Se di kafe miliknya untuk bertanya langsung. Sayangnya hari itu Jun Se tidak ada di kafe. Ternyata ia menjemput Eun Sung untuk mengajaknya pergi. Saat itu juga Hwan pun melihat kedekatan mereka lagi.

Jun Se membawa Eun Sung ke apartemennya. Meminta Eun Sung untuk membuat Steak Bimbimbap yang pernah dibuatnya untuk keluarga Hwan. Di saat Jun Se dan Eun Sung menuju apartemen, Woo Jung melihat mereka berdua dengan penuh rasa cemburu.

Dirumah, Hwan dan nenek mendapati Woo Jung yang sedang menangis di pelukan ibunya. Ibunya mengatakan bahwa Woo Jung melihat Jun Se bersama Eun Sung pergi ke apartemen laki-laki itu. Nenek dan Hwan kaget mendengarnya. Hwan menjadi marah (Entah karna cemburu atau marah dengan Jun Se & Eun Sung yang telah menyakiti hati adiknya).
Malam itu, Jun Se mengajak Eun Sung berjalan-jalan sebentar. Tiba-tiba Jun Se mengungkapkan perasaan cintanya terhadap Eun Sung. Eun Sung bingung, kaget mendengar kejujuran laki-laki itu….

date Wednesday, February 3, 2010