Aduhh terlambat bgt.. Maaf bgt yah baru bisa ngepost lagi...^^
Hwan semakin marah ketika Jun Se menanyakan mengapa dirinya begitu marah dengannya. Hwan berkelit, “Aku membela adikku, Jung!” Jun Se bertanya lagu, “Kau menyukai Eun Sung?” Hwan kesal, mengatakan pada Jun Se bahwa itu bukanlah urusannya. Sementara Seung Mi menangis mendengarnya.
Hye Ri memberitahu Eun Sung bahwa sedang terjadi keributan antara Jun Se dan Hwan. Sampai di luar, Eun Sung kaget melihat bibir Jun Se yang sudah berdarah. Dipikirnya, Hwan pasti yang melakukan itu pada Jun Se. Di saat yang sama, Seung Mi datang dan pura-pura tidak mengetahui kejadian itu.
Jun Se menawarkan dirinya untuk mengantar Hwan dan Seung Mi pulang, namun ditolak oleh Hwan.. Pulang dengan taksi (Eun Sung naik mobil Jun Se), Seung Mi mencoba bertanya masalah tadi dengan Hwan. Sayangnya, Hwan malah mencoba mencari topik pembicaraan lain.

Eun Sung lebih dulu sampai dirumah, bercerita pada Nenek mengenai hasil donasi yang berhasil didapatkan mereka. Nenek bertanya mengenai Hwan. Eun Sung bingung harus mengatakan apa. Nenek langsung berkata, “Seung Mi?” Eun Sung mengiyakannya.
Hwan pulang terlambat. Ditanya mengapa oleh sang Nenek, Hwan malah bergegas melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Hwan terus berfikir, bingung dengan dirinya yang langsung emosi begitu Jun Se menanyakan perasaannya terhadap Eun Sung.
Keluar dari kamar, Hwan sempat diingatkan oleh Eun Sung agar merendam kakinya dengan air hangat, supaya kakinya gak sakit saat bangun dari tidur. Namun Hwan pura-pura tidak memperdulikan nasihat Eun Sung itu (Ah, dasar Hwan. Tp seneng deh liat mereka pake baju kuning-kuning..^^)
 

Sementara itu, Nenek yang sedang bersama dengan Butler Pyo bercerita sedikit mengenai harta warisannya kembali. Bahwa harta warisan itu tidak seluruhnya jatuh ke tangan Eun Sung. Lalu, Nenek mendatangi Hwan yang tengah tertidur pulas. Ia mengompres kaki Hwan yang sudah bekerja seharian di rumah makan.
Saat bangun di pagi harinya, Hwan merasa bahwa kakinya tidak sakit sama sekali walaupun tidak direndam dengan air panas (Hmmm,,).

Seung Mi dipaksa untuk minum jus oleh Ibunya. Sekalian menceritakan kejadian tadi malam yang membuat dirinya langsung masuk kamar tanpa bercerita sedikit pada sang Ibu. Tetapi, Seung Mi tidak ingin bercerita banyak pada Ibunya. Ibunya yang kasihan terhadap anaknya, mengatakan agar Seung Mi sedikit sabar karena Nenek Hwan pasti akan segera mengusir Eun Sung.
Namun, dirinya kembali kebingungan saat Ibu Hwan mengatakan bahwa Nenek sepertinya tidak akan mengusir Eun Sung karena bukanlah salah gadis itu jika Jun Se tidak ingin menikah dengan Jung.

Pagi-pagi, Jung sudah menyapa Eun Sung dengan baik. Belum lagi, dirinya ikut Eun Sung menyapa Nenek, Ibunya dan Butler Pyo di meja makan. Ibunya panik dengan sikap Jung, menganggap Jung sudah mulai gila. Tetapi berbeda dengan Nenek. Ia sangat senang melihat perubahan yang di alami cucu-cucunya sekarang.

Ayah Eun Sung kembali mendatangi Ibu Seung Mi. Menanyakan pada wanita itu mengenai account email Eun Sung yang tiba-tiba ditutup. Ibu Seung Mi tidak tahu akan hal itu, ia berbohong bahwa Eun Sung juga tidak pernah menghubunginya. Ia mengatakan bahwa kemungkinan Eun Sung sudah tidak ingin menemuinya lagi dikarenakan hidupnya yang sekarang telah berubah, tinggal di Amerika dan menikmati uang asuransi. Maka itu, Ibu Seung Mi menyuruh Ayah Eun Sung untuk segera meninggalkan Seoul dengan diberinya uang jika suaminya itu setuju.

Kepala toko kembali meminta Eun Sung dan Hwan untuk menyebarkan pamflet untuk kegiatan promosi rumah makan mereka agar meningkatkan pendapatan yang di targetkan oleh Eun Sung dapat tercapai sekitar 20%.
Eun Sung dan Hwan menentukan tempat untuk mereka sebarkan pamflet-pamflet tsb. Tetapi Eun Sung memilih untuk naik sepeda agar berhemat sementara Hwan seperti biasanya menggunakan Bus umum. Begitu sampai di tempat janjian, mereka mulai menempelkan pamflet-pamflet di pintu-pintu sebuah apartemen kecil.
Setelah itu, mereka pergi ke tempat lain secara terpisah. Hwan merasa capek dengan berjalan kaki. Eun Sung datang dan memberikan es krim yang didalamnya terdapat 2 batangan untuk mereka makan bersama. Dengan sedikit ragu, akhirnya Hwan mau menerima es krim yang dibelah tersebut.
 
Berniat melanjutkan perjalanan, Eun Sung meminta Hwan untuk menunggunya mengganti plester di kakinya yang sedikit luka. Saat dirinya hendak membawa sepedanya, tiba-tiba Hwan menyingkirkan tangan gadis itu. Menawarkan dirinya untuk memboncengi Eun Sung sampai ke rumah makan. Karena saking gugupnya dengan Eun Sung, alhasil Hwan membawa sepeda itu dengan penuh guncangan sampai membuat Eun Sung kaget dan memegangi pinggang Hwan.
 

Asiik,,, asiik.. Hwan jadi semakin gugup deh bawanya..^^
Samapai di toko, Seung Mi yang membawa berkas perusahaan yang diminta oleh Hwan, melihat adegan itu dengan penuh rasa cemburu. Tiba di dalam toko, Hwan langsung di sambut Seung Mi untuk ikut pergi bersamanya. Sementara Eun Sung melihatnya dengan perasaan bingung (cemburu kali ya^^).

Bersama dengan Seung Mi, Hwan membeli buku tentang penjualan. Seung Mi bertanya, “Mengapa kau membelinya?” dijawab Hwan, “Aku tertarik dengan penjualan.” Seung Mi bingung, Hwan sudah mulai tertarik untuk bekerja di rumah makan neneknya. Lalu Seung Mi mengajak Hwan makan di restoran. Hwan menolak, meminta Seung Mi untuk makan di tempat yang lain (lebih murah). Namun Seung Mi tetap memaksa karena dirinya sendiri yang akan menraktir Hwan (Makin bingung deh Seung Mi,, Hwan juga  dah mulai hidup sederhana rupanya). Bicara mengenai Eun Sung, Hwan mengatakan bahwa dirinya harus tetap profesional dalam bekerja sama dengan gadis itu, tidak peduli dengan apa yang dipikirkan Seung Mi terhadap Eun Sung. Huhu,, rasain seung mi..

Eun Sung masih bingung dengan perasaannya. Dirinya terus memikirkan Hwan yang diajak pergi bersama Seung Mi. Gak lama, Seung Mi menelepon Eun Sung untuk meminta foto terbaru Eun Woo.

Sementara di tempat lain, Ayah Eun Sung terus memikirkan Eun Sung yang katanya sudah hidup bahagia di Amerika dan tidak lagi memperdulikan nasib Ayahnya. Ia menangis, mengingat dirinya harus pergi jauh meninggalkan kota Seoul.
Sebelum keberangkatannya, Ia terlebih dulu berpamitan pada Jun Se bahwa dirinya telah berhenti dari pekerjaan dan akan pergi jauh. Tetapi dirinya tidak dapat bercerita banyak mengenai masalahnya pada Jun Se.

Setelah janjian dengan Ibu Seung Mi, maka Ayah Eun Sung akan segera pergi saat itu juga.

Di hari kedua untuk pemasaran, tak di sangka-sangka Eun Sung dan Hwan mengunjungi satu gedung sewa pernikahan yang sama. Yang sebelumnya pernah mereka lirik satu sama lain namun secara sembunyi-sembunyi (pengen bersaing). Namun sayangnya usaha mereka gagal total. Sempat beradu mulut, kedua orang ini mendapatkan ide baru. Mereka bisa saja menawarkan promo tersebut ke tempat-tempat umum seperti layaknya sekolah, rumah sakit, gereja dan lainnya.

Jun Se mengajak Eun Sung pergi untuk menawarkan bantuan dari seorang kenalannya utnuk menjadi pelanggannya. Namun sayangnya Eun Sung menolak. Lalu Jun Se membicarakan harta warisan nenek (lagi). Jun Se mengatakan bahwa keluarga Hwan akan menuntut dengan jalan hukum jika semua warisan jatuh ke tangan Eun Sung. Sementara itu, Jun Se juga mengatakn bahwa kemungkinan besar Hwan ingin bekerja di rumah makan dikarenakan usahanya untuk merebut harta warisan itu secara perlahan dari tangan Eun Sung (maksud omongannya apa y?!)

Hwan datang ke kafe milik temannya. Sempat berkomentar bahwa dirinya kasihan dengan Eun Woo yang terus bekerja memainkan piano itu sepanjang hari.
 

Tiba-tiba, terpikirkan oleh temannya untuk meminta tolong kepada Hwan untuk menjaga Eun Woo sambil membuatkan mie instan.

Sementara Eun Sung pergi bertemu dengan Seung Mi. Menganggap bahwa Seung Mi hanya ingin bertemu dengannya, bukan menawarkan dirinya untuk ikut membantu mencari Eun Woo. Setelah bicara panjang lebar akhirnya Eun Sung mengerti.
Pulang dengan naik Bus Umum seperti biasanya, disaat yang sama ada sang Ayah yang juga sedang menunggu Bus untuk ke luar kota. Begitu Bus yang ditumpangi Eun Sung berada di lampu merah, sekilas Ayah Eun Sung melihat wajah putrinya di dalam Bus tersebut.
Mencoba mengejar Bus yang sudah berjalan, Ayah Eun Sung berlari sekuat tenaganya sambil meneriakan nama Eun Sung. Namun, Eun Sung yang tengah memakai headset (hehe..) tidak dapat mendengar suara Ayahnya yang jauh berlari di jalan raya...

date Tuesday, February 9, 2010

0 comments to “Sinopsis Shining Inheritance/Brilliant Legacy Episode 17”

Leave a Reply: