Kaget melihat foto itu, Hwan mengajak Seung Mi yang baru datang ke sebuah taman. Marah pada gadis itu karena tidak memberitahukan hubungannya dengan Eun Sung. Seung Mi bingung. Hwan memperlihatkan foto keluarga itu kepada Seung Mi. Seung Mi bertanya, “Kau dapat dari mana foto ini?” Hwan mengatakan bahwa dirinya mendapatkan foto itu dari tas Seung Mi. Seung Mi mencoba menjelaskan. Berbohong pada Hwan bahwa Eun Sung sendiri yang ingin keluar dari rumah saat sang Ayah meninggal. Ia juga mengatakan bahwa ibunya telah menawarkan rumah baru untuk Eun Sung, tetapi ditolaknya. Yang lebih parahnya lagi, Seung Mi menjelaskan bahwa Eun Sung-lah yang meminta dirinya dan ibunya untuk pura-pura tidak mengenalinya saat bertemu di tempat lain (Ih tega amat ni Seung Mi jadi kyk ibunya. Bohong melulu). Sementara Hwan kaget mendengarnya. Merasa tidak yakin dengan Eun Sung yang telah melakukan hal seperti itu.

Di tempat lain, Jun Se yang tengah bersama dengan Eun Sung sedang pergi mengendarai sepeda untuk menenangkan hati Jun Se yang sedang sedih. Ia juga sempat bercerita pada Eun Sung bahwa Ayah Hwan telah meninggal saat Hwan masih kecil. Kejadian itu juga hanyalah Hwan sendiri yang mengetahuinya. Yang membuat Hwan tidak dapat berbicara selama 3 bulan dan tidak pernah menceritakan kejadian itu dengan alasan bahwa dirinya telah lupa. Dengan begitu, Eun Sung baru mengetahui bahwa orang seperti Hwan juga mempunyai masalah yang lebih berat dari dirinya.

Ibu Seung Mi datang menemui Ayah Jun Se. Memberikan pakaian kepada pria itu karena telah mengizinkannya untuk menawarkan dirinya membantu Ayah Jun Se untuk membeli pakaian. Mereka kembali membicarakan masalah harta warisan. Ayah Jun Se mengatakan bahwa di dalam hukum yang berlaku, orang lain tidak dapat menerima seluruh harta warisan dari seseorang. Dengan begitu, Ibu Seung Mi sedikit lega mendengarnya.

Sementara itu, Hwan mengingat perkataan Seung Mi yang membuatnya bingung terhadap Eun Sung. Ia juga kembali mengingat ketika Eun Sung menelepon seseorang dengan menyebut nama Seung Mi. Hwan bimbang,, saat dirinya sudah mencoba berbuat baik pada Eun Sung, dirinya malah mendapat kabar buruk itu dari Seung Mi.
Saat bertemu Eun Sung, Hwan pun tidak memperdulikan keberadaan gadis itu. Di tambah lagi saat melihat Eun Sung yang juga bergegas ke kamar mandi, Hwan malah kembali masuk ke dalam kamarnya. Membuat Eun Sung bingung, “Ada apa lagi dengan orang ini?”

Dikamarnya, Seung Mi memasang gantungan kucing yang dibelikan Hwan pada Hp-nya. Saat sang Ibu masuk ke dalam kamarnya, Seung Mi bercerita bahwa Hwan telah menemukan foto keluarga mereka di tas miliknya. Ibu Seung Mi kaget, mereka saling menyalahkan satu sama lain.

Jam 6 pagi Hwan sudah bangun dari tidurnya. Keluar rumah untuk menghirup udara di pagi hari, Hwan melihat sang nenek yang sedang berolahraga. Hwan mencoba berbasa-basi kepada neneknya. Ia bertanya mengenai bagaimana bisa nenek ditolong oleh Eun Sung. Nenek memulai ceritanya. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak ditolong oleh satu orang lain saat dirinya di copet. Nenek juga sempat terluka dan hilang ingatan, hanya Eun Sung-lah yang datang dan membawanya ke rumah sakit. Eun Sung juga membiarkan dirinya untuk tinggal dirumahnya walaupun Eun Sung sedang dalam keadaan susah. Mendengar penjelasan sang nenek, Hwan sangat kaget. Nenek berkata lain, mengatakan bahwa jika dirinya ditemukan oleh keluarganya sendiri, maka semuanya akan berharap agar nenek cepat meninggal supaya bisa menikmati harta warisan nenek. Hwan marah, tidak terima bahwa dirinya di anggap tidak memperdulikan sang nenek..

Di rumah makan, akan diselenggarakan acara untuk merayakan 30th Anniversary. Dimana akan banyak makanan gratis untuk para orang tua yang berusia lanjut sekitar 65 tahun. Eun Sung kebagian tugas untuk membagikan brosur bersama Hwan. Awalnya Hwan malas, tetapi Eun Sung meledeknya, “Belum mulai saja mengapa sudah malas?!”
Hwan ikut bersama Eun Sung menemui para orang tua. Ia hanya menemani Eun Sung yang mengajak para orang tua untuk datang ke rumah makan. Eun Sung mengatakan bahwa hari minggu mereka harus datang kesana, akan banyak makanan enak dan gratis yang akan membuat mereka senang.
 
Setelah itu, Eun Sung meminta Hwan untuk ikut masuk ke tempat lain dengan sekedar mengucapkan salam. Hwan merasa mampu melakukan yang lebih dari itu. Ia  menawarkan brosur itu kepada bapak-bapak namun sayangnya ditolak oleh orang tersebut.

Ibu Seung Mi berkunjung ke rumah nenek untuk menemui Ibu Hwan. Mempunyai ide agar Ibu Hwan menikahkan Woo Jung dengan Jun Se agar dapat mengagalkan keinginan nenek untuk memberikan seluruh harta warisannya kepada Eun Sung. Ia menyetujui rencana itu dengan menemui Ayah Jun Se. Saat mendengar bahwa Jun Se tidak mempunyai pacar, Ibu Hwan sangat senang mendengarnya.

Sementara itu, Hwan dan Eun Sung malah bertengkar. Hwan mengingat kembali perkataan Seung Mi. Hwan bertanya, “Sebenarnya kau itu memiliki berapa kepribadian sih??” Eun Sung bingung. Marah dengan perkataan Hwan yang merasa bahwa dirinya selalu jelek di mata laki-laki itu.
Bergegas meninggalkan Hwan, Temannya (Teman dekat Seung Mi) datang dan membicarakan masalah harta warisan nenek Hwan yang jatuh ke tangan Eun Sung. Temannya membela Seung Mi (Dikiranya pacar Hwan terus!!). Namun Eun Sung dapat menanggapinya dengan santai.

Pulang ke rumah, Ibu Hwan menceritakan keinginannya untuk menikahi Woo Jung dengan Jun Se. Woo Jung tentu senang mendengarnya. Ibu Hwan datang menemui nenek untuk mengusulkan rencana itu. Nenek setuju, tidak ada salahnya membahagiakan cucunya untuk menikah dengan Jun Se.

Hwan mendatangi kafe temannya sambil memikirkan masalah Seung Mi dan Eun Sung. Hwan bertanya pada temannya, “Menurutmu, adakah kemungkinan jika Seung Mi berbohong?” Teman Hwan mengatakan bahwa Seung Mi merupakan gadis yang baik dan polos, tetapi sebenarnya hanyalah Hwan yang mengetahuinya karena telah mengenal gadis itu sejak lama. Mendengar jawaban itu, Hwan semakin bingung. Merasa bahwa Eun Sung juga bukanlah orang yang suka berbohong. Tiba-tiba ia menghampiri Eun Woo yang sedang bermain rubik. Bertanya mengenai Eun Woo yang bisa bermain piano, Eun Woo tidak menjawab. Saat Hwan mencoba memainkan piano tersebut, Eun Woo marah dan langsung dicegah oleh teman Hwan. Teman Hwan mengatakan bahwa Eun Woo mengidap autisme tetapi dapat bermain piano dengan bagus. Hwan bergumam, teringat suatu cerita yang mengatakan bahwa adik Eun Sung juga seperti itu.

Tiba di teras rumah, Hwan teringat akan Seung Mi. Ia mencoba menelepon gadis itu agar Seung Mi tidak khawatir dengan Hwan yang mempercayainya ucapannya atau tidak. Di dalam rumah, Ibu dan adiknya memberitahukan pada Hwan bahwa Woo Jung akan jadi menikah dengan Jun Se. Namun Hwan teringat akan Eun Sung yang dekat dengan Jun Se.. Mereka juga mengatakan bahwa menikah dengan Jun Se termasuk penjagaan agar harta warisan nenek tidak seluruhnya jatuh ke tangan Eun Sung.

Di lain tempat, Ayah Eun Sung menerima email dari Eun Sung (aka Seung Mi). Disitu tertulis bahwa Eun Sung baik-baik saja di tempatnya yang baru. Seung Mi yang mengelola email tsb merasa lega setelah mengirim email itu (Bener-bener jadi semakin gak punya hati si Seung Mi).

Hari itu, Hwan yang ingin pergi bekerja, naik Bus terlebih dulu dari Eun Sung. Begitu tersadar ada Bus didepannya, Eun Sung bergegas masuk ke dalam Bus yang penuh dengan penumpang sambil berdiri. Ia terjepit di antara para pria tak dikenal. Hwan yang melihat gadis itu merasa tidak tega. Ia datang dan menarik tangan Eun Sung untuk berdiri dihadapannya agar dapat terhindar dari desakan para penumpang lainnya. (Aih,, So sweat!!!^^).
Eun Sung merasa tidak enak dengan Hwan. Saat turun dari Bus, Eun Sung berusaha meminta maaf pada Hwan yang langsung pergi tanpa menoleh kearah Eun Sung (Ah,, dasar Hwan)..

Ibu Hwan mendatangi Jun Se untuk membicarakan rencananya menikahkan Woo Jung dengan Jun Se. Jun Se menolak. Ia mengatakan bahwa dirinya mempunyai gadis yang ia sukai. Ia juga hanya menganggap Woo Jung tidak lebih dari seorang adik. Ibu Hwan kaget dan kecewa mendengar penuturan laki-laki itu.
Pulang ke rumah, Ibu Hwan menceritakan kabar buruk itu pada Woo Jung. Woo Jung kesal, mencoba mendatangi Jun Se di kafe miliknya untuk bertanya langsung. Sayangnya hari itu Jun Se tidak ada di kafe. Ternyata ia menjemput Eun Sung untuk mengajaknya pergi. Saat itu juga Hwan pun melihat kedekatan mereka lagi.

Jun Se membawa Eun Sung ke apartemennya. Meminta Eun Sung untuk membuat Steak Bimbimbap yang pernah dibuatnya untuk keluarga Hwan. Di saat Jun Se dan Eun Sung menuju apartemen, Woo Jung melihat mereka berdua dengan penuh rasa cemburu.

Dirumah, Hwan dan nenek mendapati Woo Jung yang sedang menangis di pelukan ibunya. Ibunya mengatakan bahwa Woo Jung melihat Jun Se bersama Eun Sung pergi ke apartemen laki-laki itu. Nenek dan Hwan kaget mendengarnya. Hwan menjadi marah (Entah karna cemburu atau marah dengan Jun Se & Eun Sung yang telah menyakiti hati adiknya).
Malam itu, Jun Se mengajak Eun Sung berjalan-jalan sebentar. Tiba-tiba Jun Se mengungkapkan perasaan cintanya terhadap Eun Sung. Eun Sung bingung, kaget mendengar kejujuran laki-laki itu….

date Wednesday, February 3, 2010

3 comments to “Sinopsis Shining Inheritance/Brilliant Legacy Episode 15”

  1. Anonymous
    February 4, 2010 at 5:50 AM

    langsung yang banyak gtu............ya? ya? Ya?? plisss...

  1. Anonymous
    February 4, 2010 at 6:17 AM

    @ atas gw, harap bersabar yah.
    setiap orang kan pny kesibukan masing2.
    begitu jg dgn si empunya blog ini.

    ganbate vi . . .

  1. Phyp!H
    February 4, 2010 at 6:30 AM

    Maklum lagi bnyk tugas+ulangan di sekolah,, jadinya kemungkinan bikin sinopsisnya cuma bisa 1 perhari.. Mohon kesabarannya yah..^^

Leave a Reply: