Di kantornya, seorang pengacara bernama Kang Seok Ho diminta oleh temannya untuk menyelesaikan suatu masalah di sebuah sekolah yang bernama
Byungmoon High School. Sekolah yang memiliki catatan terburuk mengenai sikap, nilai dan semangat para siswanya. Disana, datang seorang pengantar makanan bernama Hwang Baek Hyun. Merasa dihina dengan ucapan Seok Ho yang dingin, Baek Hyun kesal dan mencoret nama laki-laki itu di stiker identitas sang pengacara yang berada di motornya.
Seok Ho mengingat masa-masa ketika dirinya di siksa oleh teman-temannya semasa sekolah di Byungmoon. Ia berencana pergi ke Byungmoon dengan mengendarai motornya. Tak di sangka-sangka ditengah lampu merah, Baek Hyun kembali bertemu Seok Ho.
Dasar si pembuat masalah, Baek Hyun menendang motor Seok Ho dan terjadilah kebut-kebutan diantara kedua orang ini saat lampu terlihat hijau. Tidak mau kalah satu sama lain, aksi kebut-kebutan ini menjadi perhatian polisi yang mengikuti mereka dari belakang. Beruntung, Seok Ho dapat melarikan diri dari Baek Hyun yang masih mengejarnya.
Melanjutkan perjalanannya, sebuah kertas terbang menghadang helm Seok Ho. Dilihatnya, sebuah kertas ulangan dengan nilai 25! Mencoba melihat di atas jembatan, seorang siswa Byungmoon (Pul Ip) sedang merobek kertas ulangannya. Sampai di sekolah, begitu terkejutnya ia melihat perilaku para siswa yang tidak memiliki sopan santun. Namun Seok Ho terlihat senang karena rencananya Byungmoon akan segera ditutup.
Sementara di tengah jam belajar para siswa Byungmoon, Guru Soo Jung sedang menjelaskan pelajaran. Dilihatnya, seluruh siswa tertidur kecuali satu orang siswa yang bernama Oh Bong Goo. Merasa bangga dengan anak itu, Guru Soo Jung melihat buku catatan Bong Goo. Begitu dilihatnya, yang ditulis Bong Goo ternyata merupakan bagian pelajaran yang telah lewat (wkwk,, parah!).
Hari itu, kepala sekolah baru, Jang Ma Ri mengumumkan bahwa sekolah dinyatakan akan segera ditutup. Para guru marah karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Di waktu yang sama, Seok Ho datang dan mengatakan bahwa prospek penutupan sekolah ini akan di sampaikan pada rapat dewan sekolah besok. Merasa kecewa dengan pemberitaan ini, Guru Soo Jung memohon pada Seok Ho agar tetap membiarkan siswa-siswanya sekolah di byungmoon. Namun siapa peduli, Seok Ho mengatakan bahwa ini bukanlah urusannya. Bersama dengan kepala sekolah, Seok Ho merencanakan tugas berikutnya. Mereka membicarakan Ayah kepsek yang merupakan mantan kepala sekolah Byungmoon yang sekarang merupakan direktur dari Byungmoon Group.
Di koridor sekolah, Seok Ho melihat siswa-siswa yang gaduh, ribut dan tidak tertib. Ia mengingat kembali masa lalunya ketika masih sekolah di Byungmoon. Tiba-tiba Seok Ho ditelepon oleh temannya. Temannya mengatakan bahwa Byungmoon Group baru dibeli oleh perusahaan lain yaitu Wangbong Group yang akan mengembangkan apartemen mewah dan berbagai perubahan lainnya diseluruh lahan Byungmoon. Ia mendesak Seok Ho untuk melakukan pekerjaan ini dengan cepat. Seok Ho banyak menangani dokumen, kontrak dan lainnya. Ia yakin bahwa dirinya mampu melakukan tugas itu.
Pulang ke rumah, Baek Hyun melihat neneknya berbicara dengan pemilik rumah. Melihat cucunya sudah pulang, neneknya mencoba mengalihkan pembicaraan untuk menyembunyikan kabar bahwa mereka telah diusir oleh pemilik rumah. Merasa ada yang tidak beres, Baek Hyun menuduh orang itu akan segera mengusir dirinya dan sang nenek pergi. Dijawab ‘Ya’ oleh pemilik rumah, Baek Hyun sedih akan nasib mereka. Didalam rumah, nenek sangat mengkhawatirkan nasib sekolah Baek Hyun. Dengan tenang, Baek Hyun mengatakan bahwa ia akan baik-baik saja. Saking cintanya dengan sang nenek, bahkan Baek Hyun rela memberikan semua bagian ayam bakar yang dibelinya itu.
Di tempat lain, kehidupan para pelajar Byungmoon lainnya hampir sama dengan nasib Baek Hyun. Tetapi, Bong Goo merasakan indahnya menjadi seorang pewaris perusahaan makanan keluarganya. Sementara itu, Hong Chan Doo hidup dengan kelurga yang pintar dan bertalent. Tetapi, ia sibuk mementingkan hobi dancenya. Padahal sang ibu sudah memperingatkan bahwa ayahnya sudah pulang dan akan marah jika melihatnya tidak belajar. Takut Ayahnya marah, Chan Doo pun pergi keluar rumah dengan Na Hyun Jung yang meneleponnya untuk mengajak pergi.
Di lain tempat, Gil Pul Ip mengalami hidup yang pahit. Pulang ke rumahnya yang juga merupakan sebuah Bar, Pul Ip disambut dengan tingkah ibunya yang sedang bermesraan dengan seorang laki-laki. Dikamarnya pun Pul Ip tidak dapat belajar dikarenakan suara gaduh di lantai bawah (Bar).
Chan Doo dan Hyun Jung datang kerunah Baek Hyun. Tetapi, Baek Hyun sedang pergi keluar rumah. Ternyata Baek Hyun pergi ke suatu tempat sambil memikirkan nasib dirinya dan sang nenek untuk menemukan rumah yang baru untuk mereka tempati.
Esoknya. Hyun Jung menunjukkan hadiah yang akan diberikannya untuk Baek Hyun kepada Pul Ip sambil mengajak gadis itu ke toko buku. Disana, Pul Ip kekurangan uang untuk membeli buku pelajaran. Tiba-tiba, Seok Ho menghampiri Pul Ip dan menawarkan 50.000 won jika Pul Ip ingin ikut bersamanya selama 10 menit. Pul Ip menerimanya.
Di kantor kepsek, Seok Ho memiliki rencana baru. Ia meminta perpanjangan waktu belajar siswa selama 1 tahun lagi sebelum sekolah benar-benar ditutup. Seok Ho mengatakan bahwa ia akan memberikan 5 calon siswa yang akan di didiknya dengan sungguh-sungguh untuk masuk Universitas Chun Ha (Universitas terbaik gitu).. Kepsek jelas menolak, ia mengejek Seok Ho karena ia tidak meyakini bahwa siswa Byungmoon yang liar dapat memasuki universitas terbaik, itu hanyalah angan-angan. (Jadi gini, Byungmoon itu bangkrut. Seok Ho berupaya agar Byungmoon tidak jadi ditutup dengan memasukkan siswa ke Universitas terbaik Chun Ha. Ia berubah pikiran saat melihat Pul Ip yang ternyata rajin belajar).
Di dalam kelas, suasana pun gaduh seperti biasanya. Hanya saja, Pul Ip dan Bong Goo sedang belajar walaupun tidak dapat menjawab pertanyaanya. Tiba-tiba, siswa lain mengganggu mereka. Dari kejauhan, tampak Chan Doo ingin menolong Pul Ip namun dicegah oleh Hyun Jung (Hmm,, Chan Doo suka deh,, sama Pul Ip^^).
Saat jam pelajaran dimulai, Guru Soo Jung menanyakan Baek Hyun yang tidak masuk kelas. Teman-temanya pun tidak mengetahui BaekHyun berada dimana. Ternyata, Baek Hyun sibuk mencari rumah baru sebelum dirinya dan sang nenek benar-benar di usir.
Dalam suasana belajar, tiba-tiba Seok Ho memanggil Pul Ip dengan paksa dari Guru Soo Jung yang menolaknya. Dalam rapat dewan sekolah, Seok Ho mengusulkan rencananya itu kepada para dewan. Lagi-lagi, semua orang menganggap remeh rencana itu. Tetapi, Seok Ho tidak menyerah. Ia memanggil Pul Ip dan menyatakan bahwa gadis itu merupakan salah satu kandidat untuk masuk Univ Chun Ha. Bukan hanya Pul Ip yang kaget, Guru Soo Jung yang mendengar rapat dari luar pun tidak meneyetujuinya. Namun, Seok Ho berkomitmen penuh, ia berjanji untuk terus melakukan rencana baiknya.
Seok Ho mengatakan bahwa dirinya akan memberikan pelajaran penuh pada Pul Ip jika gadis itu setuju untuk di calonkan di Univ Chun Ha. Pul Ip bingung, ia tidak yakin dirinya bisa walaupun sebenarnya Pul Ip ingin melakukannya.
Akhirnya Kepsek menyetujui rencana Seok Ho. Ia memberikan Seok Ho perjanjian kontrak. Pertama, Seok Ho memiliki 3 hari untuk mengumpulkan 5 siswa. Kedua, Seok Ho harus meningkatkan nilai 5 siswa tersebut dalam ujian di bulan Juni, jika gagal ia harus meninggalkan Byungmoon. Sebagai tanda setuju, Seok Ho menandatangani kontrak walaupun dirinya masih bingung dengan rencananya yang akan menambah beban para siswa yang akan dipilihnya nanti.
Di koridor sekolah, Chan Doo dan Hyun Jung bartanya mengapa Pul Ip di panggil. Di saat yang sama, tiba-tiba Baek Hyun datang dengan disambut oleh Hyun Jung yang memanggilnya dengan sebutan “My Lovely!” Hihi..^^ Ditanya mengapa Baek Hyun terlambat, Baek hyun berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya hanya ketiduran.
Sementara itu, Seok Ho sedang menentukan siswa yang akan dipilihnya untuk masuk Univ Chun Ha. Ia kaget begitu melihat wajah Baek Hyun yang sebelumnya pernah membuat masalah dengannya.
Bersama para guru, Seok Ho akan memilih guru yang cocok untuk mengajar di kelas khusus. Guru-guru mencari alasan, mereka menyuruh Seok Ho saja yang menjadi guru untuk para calon siswa kelas khusus (Siswanya payah, gurunya juga gak beda-beda amat. Wkwk..)
Kepsek mengumumkan bahwa sebentar lagi akan dikenalkan seorang guru baru untuk mengajar dikelas khusus dalam kepentingan masuk Universitas masa depan para siswa.
Kegaduhan pun terjadi walaupun acara akan segera dimulai di aula. Semua siswa sibuk dengan dirinya masing-masing. Begitu Seok Ho datang, para siswa mulai memperhatikannya setelah Seok Ho memanggil mereka dengan sebutan ‘Bodoh!’. Ia memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa hidup itu penuh dengan aturan. Sayangnya, para siswa tidak pintar dalam mentaatinya. Ia menyindir para siswa bahwa mereka akan mudah tetipu oleh orang-orang yang cerdas dan juga dapat terkalahkan. Maka dari itu, Seok Ho meminta agar para siswa giat dalam belajar.
Semua siswa tersinggung. Salah satunya Baek Hyun yang langsung melempar bola basket ke arah Seok Ho (Gak kena sih). Baek Hyun bertanya, “Kalau begitu, apa kau datang dari Chun Ha? Apa kau menyukai Chun Ha?”Seok Ho menghampiri Baek Hyun. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai Chun Ha karena mereka adalah orang-orang yang sombong. Tetapi, tidak ada salahnya jika para siswa memiliki kesempatan untuk bebas dari kehidupan yang menyedihkan jika mereka inin belajar!!! Seok Ho kesal dan mengembalikan bola basket tadi tepat ke dalam ring.
February 12, 2010 at 7:45 PM
tulisin smpe episode akhir donk.. aku cm smpet tw smpe episode 6..